Dengan pengalaman 200 tahun di bidang water management, Hongaria akan membantu pengelolaan air bersih di Indonesia. Presiden SBY menyambut baik niat itu karena pengelolaan air merupakan salah satu masalah besar di Indonesia.
“Dalam pertemuan tadi, Presiden SBY menjelaskan program pemerintah Indonesia membangun infrastruktur, termasuk pengelolaan air. Karena kami punya pengalaman, kami tertarik untuk membantu,” kata Presiden Hongaria
Janos Ader dalam jumpa pers bersama dengan Presiden SBY di Istana Presiden Hongaria, Rabu (6/3).
Presiden SBY menjelaskan, Indonesia tertarik menjalin kerjasama konkret dengan Hongaria di bidang infrastruktur, pengelolaan air bersih, energi, pangan, turisme, pendidikan, dan budaya. Kegiatan investasi dan perdagangan akan dilakukan pihak swasta. Pemerintah hanya memberikan dukungan berupa jaminan kepastian hukum, ketersediaan infrastruktur, dan kelancaran birokrasi.
“Indonesia punya deposit air yang cukup besar. Tapi. Potensi itu belum dikelola dengan baik,” kata SBY. Kehadiran Hongaria diharapkan membantu pengelolaan air bersih di berbagai wilayah Indonesia.
Janos Ader meminta Indonesia untuk ikut ambil bagian pada pesta budaya yang akan digelar Hongaria tahun 2015. Kedua negara akan saling belajar banyak.
Kerja sama pendidikan sudah dilakukan selama ini berupa pertukaran mahasiswa. Janos menjelaskan, pertukaran mahasiswa akan dilakukan lebih sering pada masa akan datang.
Tahun lalu, kata SBY, ekspor Indonesia ke Hongaria sekitar US$ 200 juta, naik dua kali lipat dibanding tahun 2011. Perdagangan dan investasi kedua negara bisa ditingkatkan pada masa akan datang.
Bertemu Pengusaha
Pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono beserta rombongan tiba di Budapest, Hongaria, Rabu (6/3) pukul 11.30 waktu setempat. Disambut Wakil PM Hongaria. Zsolt Semjen, Dubes RI untuk Hongaria Maruli Tua Sagala dan Kepala Protokol Kemlu Hongaria Nagy Zoltan, Presiden SBY dan rombongan menuju Hotel Four Seasons.
Pada Rabu (6/3) sore, Presiden SBY dan Ny Ani Yudhoyono diterima Presiden Hongaria Janos Ader dan Ny Anita Herczegh di Scent Gyorgy Square, Istana Sandor dalam upacara kenegaraan. Usai upacara kenegaraan, kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan bilateral, informal dan formal.
Rangkaian acara Rabu dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian bilateral antara pemerintah RI dan Hongaria yang diwakili Menlu kedua negara. Acara Rabu ditutup dengan Jamuan makan malam yang digelar di Hunters Room, Gedung Utama Parlemen Hongaria.
Hari ini. Kamis (7/3), Presiden SBY bertemu para pengusaha Hongaria yang berminat membina hubungan dagang dan investasi dengan Indonesia. Ikut bersama Presiden SBY sejumlah pengusaha Indonesia yang berminat investasi di Hongaria. Bagi Indonesia, Hongaria adalah salah satu pintu gerbang ke Eropa.
Berpenduduk 9,9 juta jiwa di wilayah seluas 93.030 km persegi, Hongaria tergolong negeri yang cukup makmur dengan PDB US$ 195,5 miliar meski saat ini dilanda krisis ekonomi. Hongaria mengekspor mesin dan peralatan mesin, bahan baku mentah, bahan bakar dan listrik. Negeri ini mengimpor berbagai produk pertambangan, termasuk dari Indonesia.
Keindahan alam dan warisan budaya masa lalu membuat Hongaria menjadi daerah turisme. Tahun lalu, Hongaria dikunjungi 10,2 juta turis dan menempati peringkatan ke-30 negara yang paling banyak digandrungi pelancong.
Sumber : menjelajah google dan mengedit sebuah artikel :)
“Dalam pertemuan tadi, Presiden SBY menjelaskan program pemerintah Indonesia membangun infrastruktur, termasuk pengelolaan air. Karena kami punya pengalaman, kami tertarik untuk membantu,” kata Presiden Hongaria
Janos Ader dalam jumpa pers bersama dengan Presiden SBY di Istana Presiden Hongaria, Rabu (6/3).
Presiden SBY menjelaskan, Indonesia tertarik menjalin kerjasama konkret dengan Hongaria di bidang infrastruktur, pengelolaan air bersih, energi, pangan, turisme, pendidikan, dan budaya. Kegiatan investasi dan perdagangan akan dilakukan pihak swasta. Pemerintah hanya memberikan dukungan berupa jaminan kepastian hukum, ketersediaan infrastruktur, dan kelancaran birokrasi.
“Indonesia punya deposit air yang cukup besar. Tapi. Potensi itu belum dikelola dengan baik,” kata SBY. Kehadiran Hongaria diharapkan membantu pengelolaan air bersih di berbagai wilayah Indonesia.
Janos Ader meminta Indonesia untuk ikut ambil bagian pada pesta budaya yang akan digelar Hongaria tahun 2015. Kedua negara akan saling belajar banyak.
Kerja sama pendidikan sudah dilakukan selama ini berupa pertukaran mahasiswa. Janos menjelaskan, pertukaran mahasiswa akan dilakukan lebih sering pada masa akan datang.
Tahun lalu, kata SBY, ekspor Indonesia ke Hongaria sekitar US$ 200 juta, naik dua kali lipat dibanding tahun 2011. Perdagangan dan investasi kedua negara bisa ditingkatkan pada masa akan datang.
Bertemu Pengusaha
Pesawat Garuda Indonesia yang ditumpangi Presiden SBY dan Ibu Ani Yudhoyono beserta rombongan tiba di Budapest, Hongaria, Rabu (6/3) pukul 11.30 waktu setempat. Disambut Wakil PM Hongaria. Zsolt Semjen, Dubes RI untuk Hongaria Maruli Tua Sagala dan Kepala Protokol Kemlu Hongaria Nagy Zoltan, Presiden SBY dan rombongan menuju Hotel Four Seasons.
Pada Rabu (6/3) sore, Presiden SBY dan Ny Ani Yudhoyono diterima Presiden Hongaria Janos Ader dan Ny Anita Herczegh di Scent Gyorgy Square, Istana Sandor dalam upacara kenegaraan. Usai upacara kenegaraan, kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan bilateral, informal dan formal.
Rangkaian acara Rabu dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian bilateral antara pemerintah RI dan Hongaria yang diwakili Menlu kedua negara. Acara Rabu ditutup dengan Jamuan makan malam yang digelar di Hunters Room, Gedung Utama Parlemen Hongaria.
Hari ini. Kamis (7/3), Presiden SBY bertemu para pengusaha Hongaria yang berminat membina hubungan dagang dan investasi dengan Indonesia. Ikut bersama Presiden SBY sejumlah pengusaha Indonesia yang berminat investasi di Hongaria. Bagi Indonesia, Hongaria adalah salah satu pintu gerbang ke Eropa.
Berpenduduk 9,9 juta jiwa di wilayah seluas 93.030 km persegi, Hongaria tergolong negeri yang cukup makmur dengan PDB US$ 195,5 miliar meski saat ini dilanda krisis ekonomi. Hongaria mengekspor mesin dan peralatan mesin, bahan baku mentah, bahan bakar dan listrik. Negeri ini mengimpor berbagai produk pertambangan, termasuk dari Indonesia.
Keindahan alam dan warisan budaya masa lalu membuat Hongaria menjadi daerah turisme. Tahun lalu, Hongaria dikunjungi 10,2 juta turis dan menempati peringkatan ke-30 negara yang paling banyak digandrungi pelancong.
Sumber : menjelajah google dan mengedit sebuah artikel :)
0 komentar:
Posting Komentar